FAKTA GRUP – Di era teknologi ini penggunaan teknologi di berbagai bidang sudah tidak bisa dihindarkan lagi. Namun demikian risiko yang dihadapi juga semakin besar.
“Untuk itu, Risk atau Risiko wajib dikelola dengan baik melalui Managemen Risiko (Risk Management). Organisasi apapun wajib mengelola risiko secara efektif karena kegagalan dalam mengelola risiko akan berdampak sangat besar,” kata Ketua Umum Indonesian Continuity and Resilience Association (InCRA), Roy Urich Kusumawardhana dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Senin 14 Oktober 2024.
Salah satu bentuk kegagalan dalam mengelola risiko, lanjutnya, adalah Kebocoran Reaktor Nuklir Fukusima di Jepang. Kasus lainnya adalah terjadinya Blackout PLN (Perusahaan Listrik Negara) di Indonesia
“Dan yang terbaru dan masih hangat diingatan kita adalah kasus Hacking Bank Syariah Indonesia dan Hacking yang dialami oleh beberapa Instansi Pemerintah beberapa waktu belakangan ini,” ungkap Roy.
Dampak dari risiko tersebut, ujarnya, kerugiannya tentulah sangat besar. Tak hanya bagi pelaku bisnis tapi juga masyarakat luas. Oleh karena itu, perlu langkah antisipasi agar risiko yang ditimbulkan oleh penggunaan teknologi tidak terjadi atau diminimalisir sekecil mungkin.
Berkaca dari beberapa kasus yang terjadi dan mengingat pentingnya pengelolaan risiko teknologi, maka Indonesian Continuity and Resilience Association (InCRA) yang konsen terhadap permasalah risiko bencana akan mengadakan Webinar dengan tema Optimalisasi Sistem Manajemen Kelangsungan Usaha untuk Mengantisipasi Kegagalan Teknologi.
Webinar, terang Roy, akan diadakan pada 19 Oktober 2024 dengan menghadirkan pembicara Former Qatar Petroleum Emergency Response Specialist, Chief Richard Silitonga, ST, IDipEM, DipSCM, MSc, MSc (Eng).
Berpengalaman selama 10 tahun sebagai Disaster Specialist di Qatar Petrolium, Ricahrd akan akan menyampaikan pembahasan bertemakan “Teknologi Kebencanaan Vs Bencana Teknologi”.
Selain itu, Webinar yang akan digelar by Zoom tersebut juga akan menghadirkan General Secretary of Indonesian Synthrtic Resin Association (ARS), Chief Utun Sutrisna Sastrawijaya sebagai pembicara kedua. Dia akan menyampaikan pembahasan mengenai “Kesiapan Industri Terhadap Penanggulangan Bencana dan Keadaan Darurat”.
“Kami membuka Kesempatan bagi masyarakat atau perusahaan yang ingin menambah wawasan mengenai managemen risiko dengan mendaftar melalui instagram @incra.id, LinkedIn InCRA atau website incra.id. Acara akan dipandu oleh Dewi Utami,” pungkas Roy