Faktapadang.id, NASIONAL – Kebocoran pipa PT Vale di Kabupaten Luwu Timur menimbulkan keresahan masyarakat. Insiden ini mencemari area persawahan, pemukiman, hingga aliran sungai. Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, meminta perusahaan tambang nikel tersebut bertanggung jawab penuh atas kerugian lingkungan.
“Saya juga sudah memerintahkan Dinas ESDM Sulsel untuk turun langsung di lapangan, memastikan langkah-langkah penanganan segera dilakukan agar dampak yang ditimbulkan bisa diminimalisir dan di-recovery,” kata Andi Sudirman di Makassar, Selasa (26/8/2025).
Standar Keamanan PT Vale Dipertanyakan
Gubernur Andi Sudirman menyoroti standar keamanan perusahaan. Menurutnya, fasilitas vital seperti jalur pipa harus memiliki sistem pengamanan tinggi dan prosedur pemulihan darurat yang jelas.
“Perusahaan tambang sebesar Vale yang berlokasi di Kabupaten Luwu Timur harus memiliki standar pengamanan yang tinggi dalam mengelola fasilitasnya,” tegasnya.
Ia menambahkan, perusahaan tidak boleh abai terhadap risiko pencemaran lingkungan dan keselamatan masyarakat di sekitar area operasi. Karena itu, pertanggungjawaban PT Vale adalah sebuah keharusan.
Dampak Lingkungan dan Ancaman Gagal Panen
Laporan awal menyebut kebocoran berasal dari pipa distribusi air sisa operasi tambang. Cairan tersebut mengalir ke sawah, pemukiman, dan sebagian aliran sungai.
Masyarakat sekitar kini khawatir sawah mereka gagal panen akibat pencemaran. Meski tidak ada korban jiwa, warga mengeluhkan air yang sudah tercemar.
Pemerintah Provinsi Sulsel terus memantau kondisi di lapangan. Gubernur menegaskan, PT Vale harus segera melakukan tindakan nyata untuk memulihkan lingkungan.