Faktapadang.id, NASIONAL – Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, mengungkapkan bahwa Perlambatan Ekonomi Indonesia pada delapan bulan pertama tahun 2025 disebabkan oleh masalah tata kelola di dalam negeri, bukan semata-mata gejolak global. Dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI, Kamis (27/11), Purbaya mengakui adanya “salah urus” dan keterlambatan perbaikan fiskal yang menahan laju pertumbuhan. Dia menegaskan bahwa masalah ini kini telah dibenahi oleh pemerintah.
Pemulihan Terjadi di Kuartal III Didukung Belanja Pemerintah
Purbaya menjelaskan bahwa ekonomi mulai menunjukkan pemulihan signifikan pada Kuartal III 2025, dengan pertumbuhan mencapai 5,04% (yoy). Pemulihan ini didorong oleh kuatnya permintaan domestik, kinerja ekspor yang membaik, dan akselerasi belanja pemerintah yang sempat tertahan.
Konsumsi pemerintah, yang sebelumnya kontraksi di Kuartal I dan II, naik menjadi 5,5% di Kuartal III, menunjukkan hasil dari perbaikan yang dilakukan.
Kebijakan Stimulus dan Optimisme Pertumbuhan 5,2%
Salah satu langkah yang dianggap efektif adalah penempatan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun di bank Himbara untuk memulihkan likuiditas dan kepercayaan publik.
Purbaya mengklaim langkah stimulus ini berhasil memicu optimisme, yang tercermin dari meningkatnya indeks kepercayaan publik ke level tertinggi (118) pada November. Dengan momentum ini, Menkeu optimistis pertumbuhan ekonomi Kuartal IV 2025 dapat mencapai 5,6%-5,7%, sehingga pertumbuhan total tahun 2025 diperkirakan mencapai 5,2%.
(*Drw)













