Kemenkes akan Distribusikan X-ray Portabel ke Area Berkasus TBC Tinggi

Ilustrasi Tuberkulosis (TBC)/Foto: Pixabay

FAKTA MEDAN – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akan mendistribusikan X-Ray portabel yang dihibahkan Uni Emirat Arab ke daerah-daerah dengan kasus TB yang tinggi, salah satunya adalah Kota Bandung, Jawa Barat.

Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mengatakan untuk skala nasional, masing-masing provinsi harus punya 2 alat portable X-Ray.

Baca Juga: Ini Lima Manfaat Air Zamzam Bagi Kesehatan Tubuh

“Tapi saat ini kami mau prioritaskan ke provinsi-provinsi yang tinggi kasus TBC-nya,” ujarnya.

Ia mengungkapkan khusus untuk anak-anak, karena TBC secara fisik tidak dapat diobservasi dan anak-anak tidak dapat dipaksa mengeluarkan dahaknya, skrining TB harus menggunakan rontgen, salah satunya X-Ray portabel.

X-Ray portabel, katanya merupakan bantuan dari Uni Emirat Arab (UEA), dan saat ini telah tersedia di Indonesia sebanyak 25 unit yang tersebar di 15 kabupaten/kota di 8 provinsi prioritas percepatan eliminasi TBC 2030.

Dijelaskannya, alat tersebut didistribusikan ke wilayah prioritas dengan kasus TBC tinggi seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Maluku.

Selain itu, ia mengatakan, setelah peluncuran di Bandung, diharapkan wilayah lain yang mendapatkan teknologi itu dapat segera memulai kegiatan penemuan kasus secara aktif (Active Case Finding) bulan Agustus ini.

Indonesia, menurut Menkes, menempati posisi kedua kasus tertinggi TB di dunia setelah India, dengan 1.060.000 kasus baru dan 134 ribu kematian setiap tahunnya, atau setara dengan 15 kematian akibat TB setiap jam.

“Itu sebabnya kenapa pemerintah sekarang, sejak pandemi COVID-19, TBC ditangani secara agresif melakukan program surveilans untuk menemukan di mana saja,” jelasnya.

Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan tim surveilans berhasil melakukan penemuan 500 ribuan kasus pada 2021, meningkat menjadi 700 ribuan kasus pada 2022, dan kembali meningkat menjadi 800 ribuan pada 2023.

“Diharapkan tahun ini 900 ribu kasus TBC ditemukan. Karena kalau kasus TBC ditemukan, bisa langsung diobati, cukup 4 sampai 6 bulan bisa sembuh,” jelasnya.

Baca Juga: Penyebar Video Syur Mirip Anak Musisi Raup Omset Rp2 Juta Sebulan

Dikatakannya pasien TBC tidak akan menularkan virus kalau sudah diberi obat, sehingga diharapkan makin lama makin sedikit temuan kasus TBC.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *