FAKTA GRUP – Polisi menyebut turut melibatkan sejumlah ahli interprofesi dalam penyelidikan temuan tujuh jasad remaja di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi. Hal ini untuk mengungkap peristiwa secara menyeluruh.
“Sebagai wujud akuntabilitas dan kerja sama antarprofesi dalam proses pendalaman penyelidikan atau pendalaman peristiwa ini, kami juga mengundang beliau-beliau ini (ahli-ahli),” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (4/10/2024).
“Yang pertama dari Puslabfor Bareskrim Polri, kemudian dari Tim Forensik RS Polri Kramat Jati, dari Tim Digital Forensik Polda Metro Jaya,” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Ade Ary juga menyampaikan keprihatinan dan dukacita bagi keluarga korban yang ditinggalkan. “Tentunya dengan adanya kejadian ini, Bapak Kapolda Metro Jaya menyampaikan turut berduka cita kepada pihak keluarga,” ucapnya.
Sementara Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Dani Hamdani mengungkapkan kronologi kejadian sebelum tujuh mayat ditemukan mengambang di Kali Bekasi.
Menurut dia, Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota menemukan adanya puluhan pemuda yang berkumpul di sebuah bedeng di depan PT Semen Merah Putih, Jalan Cipendawa I, pada Sabtu (21/9) pukul 02.00 WIB.
Tim patroli kemudian meluncur ke lokasi setelah melakukan patroli siber dan mengetahui adanya perkumpulan pemuda yang diduga hendak melakukan tawuran.
“Perintis patroli tersebut kemudian tiba di TKP. Pada saat patroli perintis tiba, sekumpulan pemuda langsung melarikan diri,” terang Dani.
Tim patroli saat itu berhasil mengamankan sejumlah orang. Namun, beberapa di antaranya melarikan diri dengan melompat ke kali. “Ada beberapa yang dapat diamankan, kemudian ada beberapa lagi yang kabur dan melompat ke sungai,” tutur Dani.
Setelah mengamankan beberapa orang di lokasi, Tim Patroli Perintis Presisi kemudian melakukan penyisiran di bantaran sungai. Pada saat itu, anggota patroli mendapatkan dua orang yang mau melompat ke kali dan berhasil diselamatkan.
“Pada saat melakukan penyisiran anggota patroli mendapatkan dua orang yang mau melompat, namun diimbau dan dibantu untuk naik karena berbahaya,” tukas dani.