FAKTA GRUP – Saat diperiksa di Polda Metro Jaya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata mengakui adanya pertemuan dirinya dengan mantan Kepala Bea Cukai DI Yogyakarta, Eko Darmanto.
“Terkait dengan pertemuan saya dengan Eko, saya kira semua teman-teman sudah tahu. Saya secara terbuka mengakui enam bulan lalu benar saya bertemu, nanti kan yang ada diklarifikasikan,” jelas Alex di gedung Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Selasa 15 Oktober 2024.
“Kemudian apa tujuannya bertemu? Yang bersangkutan ingin melaporkan terkait adanya dugaan korupsi di instansi Bea-Cukai terkait impor emas, handphone, besi baja, kan itu,” sambungnya.
Menurut Alex, tidak ada keuntungan yang dihasilkan dari pertemuan tersebut, baik bagi dirinya maupun Eko. Waka KPK ini juga mengaku tidak mengenal sosok Eko sebelum berperkara di KPK.
“Saya sama sekali tidak mendapatkan keuntungan. Apakah Eko Darmanto juga memperoleh manfaat dari pertemuan? Saya sampaikan, mereka juga tidak mendapatkan manfaat atau keuntungan apa pun, terbukti sekarang yang bersangkutan dihukum,” sambungnya.
“Apakah saya kenal dengan yang bersangkutan? Saya tidak kenal sebelum yang bersangkutan datang ke KPK,” tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata, hadir di Polda Metro Jaya memenuhi panggilan penyelidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan klarifikasi hari ini Selasa 15 Oktober 2024.
Alex tiba di Gedung Ditreskrimsus Polda Metro Jaya sekira pukul 09.18 WIB menumpangi mobil Toyota Fortuner dengan mengenakan pakaian batik lengan panjang didampingi sejumlah orang.
Alex mengaku persiapan dirinya untuk menjalani pemeriksaan klarifikasi terkait pertemuannya dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, yakni tidur yang cukup.
“Persiapan tidur yang cukup supaya nanti pada saat ditanya tidak tertidur,” kata Alex kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa 15 Oktober 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Alex menambahkan pertemuannya dengan Eko sudah tidak ada konflik kepentingan apapun, dan juga pertemuan tersebut diketahui pimpinan KPK lainnya hingga staf pribadinya.